Kisah Naga di Sungai Brantas

taken from faktakeajaibandunia.wordpress.com
Rasa penasaran yang masih terpendam soal naga, kembali muncul saat berbagai media ramai memberitakan penampakan naga beberapa waktu lalu. Bukan soal Jacky Noya, si raja emas murah hati yang mengaku melihat penampakan naga terbang di langit Ambon. Bukan juga soal apakah benar wujud dalam gambar di ponsel Jacky itu adalah naga. Dari dulu, saya memang penasaran bagaimana awalnya orang bisa menggambarkan wujud naga.

Kalau mereka bisa menggambarkannya, bukankah itu berarti wujud tersebut memang ada? Atau mungkin orang itu menggambar wujud naga di bawah pengaruh halusinogen, ya? Bisa jadi naga itu memang benar-benar ada dan pernah menampakkan diri. Bisa jadi juga naga itu hanyalah imajinasi tingkat tinggi dari seorang yang sedang mabuk jamur tai sapi. Who knows?! Yang jelas, bagi saya, wujud umum dari naga itu cukup menarik.

Naga, dalam berbagai peradaban dikenal dengan nama dragon (Inggris), draken (Skandinavia), Liong (Cina), dikenal sebagai makhluk superior yang berwujud menyerupai ular, kadang bisa menyemburkan api, habitatnya di seluruh ruang (air, darat, udara). Meskipun penggambaran wujudnya berbeda, namun secara umum spesifikasi makhluk tersebut digambarkan sebagai mahluk sakti. - Wikipedia

Di sini, saya mau menceritakan kembali tentang naga yang pernah jadi perbincangan orang Malang sekitar tahun 1950an. Cerita ini disampaikan oleh nenek saya, Moetmainah, yang saat kejadian itu masih berusia 17 tahun. Waktu itu, warga di sekitar gunung kecil -yang nenek saya lupa namanya- di sekitar Sengkaling, melihat lubang besar dari gunung tersebut. Dari situlah sang naga keluar.

Rute perjalanan naga ini dari arah Sengkaling, melewati Sungai Brantas yang melintasi daerah Oro-Oro Dowo. Menurut teman nenek saya -kata nenek, Ngatminah namanya- ia sempat mendengar bunyi tetabuhan seperti arak-arakan pengantin kerajaan pada suatu malam. Meriah sekali bunyi itu, sehingga orang-orang kampung Oro-Oro Dowo pun penasaran dan menengok ke luar jendela bagian belakang rumah mereka.

Tampak seekor naga yang gagah dan indah melintas di sana. Naga itu memakai hiasan kepala seperti pengantin. Di belakang sang naga, diduga keluarga kerajaan yang entah dari dan mau pergi ke mana. Warga kampung pun heboh. Antara percaya tak percaya, mereka hanya bisa melongo melihat arak-arakan itu. Naga dan keluarga kerajaan itu melintas terus, mengikuti jalur Sungai Brantas yang berujung di laut selatan.

"Nogo e mlayu ngidul," begitu kata nenek saya.

Namun sayang, ternyata sang naga tidak hanya membawa keluarga kerajaan di belakangnya. Setelah melintas dan hilang dari pandangan mata, naga tersebut menyisakan bencana kecil di daerah pinggiran Sungai Brantas. Air deras yang datang setelah naga pun menyapu apa yang ada di situ. Saat pagi tiba, barulah tampak kerusakan yang diakibatkan banjir dadakan itu. Banjir malam itu tak terlalu parah, namun menyisakan rasa penasaran.

Hingga kini, nenek saya juga masih nggak habis pikir kenapa bisa begitu. Saya pun jadi bertanya-tanya lagi, apa sih naga itu? Masa sih naga itu nggak ada? Tapi kalau naga itu ada, di mana dia bersemanyam? Apa hubungannya juga antara naga dan banjir? Apakah itu berarti naga adalah simbol datangnya bencana?

Aneh memang, kenapa saya jadi penasaran pada yang namanya naga. Yang jelas, sosok naga yang digambarkan pada umumnya itu, bagi saya gagah dan indah. Saya pun punya versi naga sendiri dalam benak saya. Naga saya terbang di langit, bentuknya sedemikian rupa, dan yang istimewa, ia punya sisik berkilau warna-warni seperti cover album Mylo Xyloto. Keren kan?! :D

4 comments:

  1. naga versi saya itu bisa menghangatkan perut dan paling enak dinikmati di sore hari yang teduh sambil bercanda bersama orang terkasih. syaratnya, harus diseduh agak kental agar lebih terasa wangi vanilanya....mmmm...teh naga khas malang memang enak =))

    *ngelantur*

    ReplyDelete
  2. GAK USAH PENASARAN,..... KARENA AKU SENDIRI TELAH MALIHAT NAGA KELUAR DARI ARAH BATU YANG ISENG SAYA LEMPARKAN DAN TIBA-TIBA SAJA SESOSOK NAGA MERAH KELUAR DARI ARAH JATUHNYA BATU ITU,... NAGA ITU BERPUTAR KELILING DAN SEMPAT MENUJU KEHADAPAN SAYA DAN KEMBALI MEMBELOK LANGSUNG MASUK LAGI KE ARAH JATUHNYA BATU ITU,... SAYA BERANI BERSAKSI BAHWA NAGA ITU MEMANG ADA,...

    ReplyDelete
  3. Mas azisnaga: itu bneran mas?

    ReplyDelete
  4. tapi gak naga indosiar kan ?

    ReplyDelete

Powered by Blogger.