Are You 'Ride Or Die' Squad? Weezer The Black Album Siap Jadi Bahan Debat dengan Fans Lawas Garis Keras

Saya memang bukan fans Weezer garis keras, bukan juga mereka yang 'lebih memahami Rivers ketimbang dirinya sendiri', tapi saya mungkin ingin dimasukkan dalam golongan 'ride or die' saja, bergabung bersama Matt Damon. Kalau kamu follow akun Instagram Weezer, pasti tahu banget apa yang sedang saya obrolin ini. Yap! SNL (Saturday Night Live), TV show Amerika yang tiap episodenya selalu dinantikan di sana.

Dalam akun Instagram, Weezer mengunggah penggalan scene Christmas dinner dari SNL beberapa minggu lalu, yang menampilkan perdebatan Matt Damon dengan Leslie Jones tentang mereka. Leslie merasa bahwa Weezer mengalami kemunduran dan tak punya karya bagus lagi setelah album Pinkerton, tapi Matt malah bilang kalau Pork and Beans bahkan lebih bagus ketimbang Buddy Holly.



A post shared by weezer (@weezer) on

Ngobrol soal Weezer, apalagi dengan mereka yang fans lawas garis keras, memang bakal susah ketemu ujungnya. Kebanggaan masa lalu, kenangan-kenangan yang tercipta dari setiap lagu dalam album-album Weezer, dan nostalgia dramatic tak jarang melekat kuat dalam diri mereka. Semua hanya tentang album bagus yang berhenti di Pinkerton, dan musik lama Weezer yang lebih layak disebut musik.

Beberapa album Weezer belakangan ini memang seperti kurang mendapatkan animo dari para penggemar atau mereka yang hanya sekedar penikmat musik band California tersebut. Tak sedikit yang menyayangkan, kenapa musik Weezer sekarang berubah, terasa lebih kekinian dengan banyak tambahan suara-suara random di sana-sini. Jujur, saya pun masih menggilai Pinkerton, diputar hampir tiap hari di Spotify.

Weezer sudah tak sebrilian dulu? Tunggu! Bukankah memang seharusnya begitu hidup di dunia ini? Makin maju, mengikuti perkembangan zaman, bukan jalan di tempat, di masa kejayaan Pinkerton. Justru menurut saya, Weezer masih brilian, terbukti dengan musik-musik berkualitas yang masih mereka produksi di setiap album mulai era The Green Album.

Benar adanya bahwa Pork and Beans terdengar lebih 'kaya' ketimbang Buddy Holly, Go Away jadi racun yang melekat dalam ingatan, dan yang terbaru, saya bahkan sudah hampir hapal lirik Can't Knock the Hustle dan Zombie Bastards  yang keduanya bakal ada dalam album ke-12 mereka. Yes, finally! Gembar-gembor The Black Album yang bolak-balik bikin para penggemar patah hati, akan segera terwujud nyata.

Dua single tersebut dirilis Oktober dan November lalu. Tumben, Kak Samack dan teman-temannya yang biasa colak-colek kalau ada kabar terbaru tentang Weezer itu kok pada diam. Saya pun tak ada niatan untuk membuat review dari dua single itu. Can't Knock the Hustle bahkan langsung keluar video klipnya yang vulgar itu di hari rilisnya, tapi saya memilih untuk hanya jadi penikmat saja.

The Black Album yang dinanti-nantikan para penggemar Weezer sejak 2016, setelah rilisnya The White Album itu bakal rilis 1 Maret 2019. Banyak dari mereka terkecoh dan kecewa karena ternyata Weezer justru merilis Pacific Daydream, bukan The Black Album seperti yang Rivers bilang, "What could stand out more against 'White' than 'Black'? I think it's going to maybe be like Beach Boys gone bad. I'm thinking of swearing, which is something I've never done in songs."

Memang tak ada statement secara lugas dari Rivers dalam kalimat itu, tapi belakangan ini Weezer memang sering bikin penggemarnya berasumsi sendiri. Mereka juga senang sekali bikin kejutan-kejutan, melambungkan penggemarnya terlalu tinggi, lalu menjatuhkannya keras. Setiap rilisan baru mereka, para fans selalu mengaitkannya dengan The Black Album, bahkan untuk cover lagi Africa milik Toto.

Hahaha... Single cover mereka itu sempat bikin banyak orang, terutama mereka yang merasa 'tua', punya bahan untuk menghujat muda-mudi Weezerian newbie. Alih-alih mencari tahu tentang lagu Africa milik Toto, muda-mudi ini langsung berasumsi bahwa itu adalah lagu baru Weezer untuk The Black Album. Rupanya mereka belum pernah mendengar Toto membawakan lagu ini sebagai pemiliknya.

Jangan-jangan mereka juga tak tahu kalau Weezer punya lagu El Scorcho?! Jadi gimana? Apakah kamu lebih memahami Rivers ketimbang dirinya sendiri, atau mau ikut saja dalam barisan 'ride or die'?

2 comments:

  1. Aku ride or die wae kalo Wijer. Hanya beberapa yang selalu kudengarkan. Tapi auto-nangis mendengarkan Smile hahahha.. Eh kita pernah ngobrol ini toh ya, kenapa setiap kali album baru Weezer keluar, album sebelumnya terasa begitu enak didengarkan? :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yes, benar! Tiap ada album baru Weezer, satu album yang rilis sebelumnya jadi terdengar enak. Jadi, ya emang Weezer selalu enak. Hanya timing mendengarkannya yang kudu pas. Hahahaha...

      Delete

Powered by Blogger.