Megahnya Opening Ceremony Asian Games 2018, Jangan Malu Nangis & Mendadak Nasionalis

Bapak dan ibu saya lahir di tahun 1962, di mana Asian Games ke-4 digelar di Indonesia, tepatnya di Jakarta. Tentu saja, mereka belum sempat merasakan keseruan pesta olahraga terbesar di Asia kala itu. 56 tahun berlalu, beruntung saya sudah di usia yang sangat matang saat gelaran ini mampir lagi ke Indonesia. Yap, tentu saja super antusias rasanya menyambut Asian Games 2018 yang dimulai tanggal 18 Agustus kemarin, hingga 2 September nanti. Bukan hanya di Jakarta, Palembang pun ikut jadi kota tempat digelarnya event ini.

Sekilas balik, tanggal 20 Juli lalu obor Asian Games 2018 melewati kota Malang. Linimasa pun menggelorakan semangat warga yang memadati trotoar demi ikut menyambut obor yang melewati ruas-ruas jalan tempat mereka tinggal. Saya? Sayangnya hanya bisa menikmatinya dari foto atau video yang berseliweran di Twitter atau IG Stories. Kondisi saya masih lemah-lemahnya saat itu. Diharuskan bedrest akibat pendarahan, meski akhirnya ya memang belum rezekinya diberi momongan. Tak apa, nonton torch relay lewat YouTube juga cukup menghibur kok.

Well, siapa yang rela melewatkan momen Asian Games 2018 yang entah bakal berapa tahun ke depan baru akan diadakan di Indonesia lagi? Kalau 56 tahun lagi, seperti jeda dari momen pertama kalinya kita menjadi tuan rumah, saya tentu sudah renta atau bahkan mungkin sudah tak ada lagi di dunia. Kalau kamu punya anak yang sudah bisa diajak ngobrol, saya rasa wajib banget ya untuk bawa mereka ke jalan menyaksikan torch relay, ajak mereka nonton opening ceremony, atau jika sudah terlewat, kamu bisa rutin nobar pertandingan bareng mereka, sambil menjelaskan apapun yang kamu tahu soal Asian Games 2018 ini.

Ngomong-ngomong soal opening ceremony, yakin banget deh, kamu pasti termasuk salah satu yang belum bisa move on dari keriuhan semalam. Sama, saya juga. Merangkum Indonesia dalam miniatur pulau, lengkap dengan hamparan rumput hijau, pepohonan, air terjun, bukit dan gunung, hingga animasi pantai dan laut, dilengkapi juga dengan matahari terbit dan bulan, tim kreatif pesta pembukaan Asian Games 2018 yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno, layak banget dapat dua jempol dari tiap orang yang nonton, baik itu secara langsung, atau yang lewat streaming seperti saya. Tak hanya kita di Indonesia, setiap sudut Asia, bahkan dunia pun berdecak kagum melihat suguhan penuh hiburan itu.

Adalah Wishnutama, sosok creative director untuk ajang megah ini. Saya pribadi mengagumi sosoknya sejak beliau berani menggebrak dengan keberaniannya mendirikan stasiun televisi baru, NET. yang sejak awal berdirinya sudah terasa aura kekiniannya. Tiap program yang disuguhkan sangat dekat dengan generasi milenial. Event yang mereka gelar pun selalu sukses menuai pujian. Tak heran kalau akhirnya Erick Thohir memilih sosok Wishnu untuk handle opening ceremony ini. Salut lah, bukan hanya untuk seorang Wishnutama, tapi juga untuk semua tim yang sudah turut bikin sukses event ini.

Air mata haru saya menetes di beberapa scene dalam momen pembukaan Asian Games 2018 ini. Berkali-kali pula bulu kuduk berdiri saking kagumnya. Berbagai adat, budaya, dan tradisi dari tiap-tiap daerah di Indonesia diangkut ke atas panggung, dikemas sedemikian rupa, dan mendidihkan semangat nasionalisme tiap siapa yang nonton rangkaian acara ini. Biarlah jika ada yang yang bilang: nasionalismemu sebatas panggung opening ceremony Asian Games 2019. Biarlah jika banyak yang mendadak cinta Indonesia setelah nonton ini sampai kelar. Karena ini perkara hati, bukan politik.

Nah, kalau kamu tidak sempat nonton live streaming-nya kemarin malam, kamu masih bisa menikmatinya, lengkap tanpa jeda, di link ini: OPENING CEREMONY ASIAN GAMES 2018 INDONESIA. Setelah itu, jangan lupa nonton pertandingan-pertandingan yang ditayangkan, bisa juga live streaming. Dukung terus, semangati, dan doakan anak bangsa untuk memeraih medali emas di Asian Games 2018.

No comments:

Powered by Blogger.